Abdirakyat.com – Kolostrum, cairan pertama yang keluar dari payudara ibu sebelum Air Susu Ibu (ASI) matang, terbukti menjadi ‘emas cair’ nutrisi dan imunisasi alami bagi bayi baru lahir.
Cairan kental berwarna kuning keemasan ini diproduksi sejak masa kehamilan hingga 2-4 hari pasca persalinan, dan merupakan benteng pertahanan pertama bagi si kecil.
Meskipun jumlahnya bervariasi, berkisar 2-20 mililiter per sesi menyusui pada tiga hari pertama, kolostrum kaya akan kandungan vital. Ia mengandung sel darah putih dan imunoglobulin—zat pembentuk kekebalan tubuh yang esensial untuk melawan bakteri, jamur, dan virus.
Selain itu, kolostrum adalah sumber nutrisi lengkap, mencakup karbohidrat, lemak, protein, serta berbagai vitamin (A, B, K) dan mineral penting (kalium, kalsium, dan zinc) yang mendasar untuk tumbuh kembang optimal bayi.
Pemberian kolostrum segera setelah lahir memberikan empat manfaat utama bagi bayi:
* Peningkatan Daya Tahan Tubuh: Bayi yang mendapatkan kolostrum terbukti lebih jarang sakit dan terlindungi dari penyakit umum seperti diare, flu, dan pneumonia.
* Perlindungan Pencernaan: Kolostrum membentuk lapisan pelindung pada saluran cerna, mencegah iritasi, infeksi, dan meminimalkan risiko penyakit serius seperti necrotizing enterocolitis (NEC).
* Pencegahan Penyakit Kuning: Sifat laksatif kolostrum membantu bayi mengeluarkan bilirubin berlebih melalui tinja, efektif mencegah kondisi bayi kuning.
* Optimalisasi Tumbuh Kembang: Kolostrum mendukung perkembangan saraf otak dan peningkatan berat badan yang lebih baik dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
Menariknya, manfaat pemberian kolostrum tidak hanya dirasakan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan kanker payudara, kanker ovarium, dan diabetes tipe 2.
Setelah periode awal kolostrum, cairan ini secara bertahap akan digantikan oleh ASI transisi, yang kemudian menjadi ASI matang (sebenarnya) dengan tekstur lebih encer dan warna yang lebih putih.
Kolostrum juga diproduksi oleh mamalia lain seperti anjing dan kucing, menegaskan peran krusialnya dalam fase awal kehidupan.
Views: 5
