Iran diduga akan melancarkan serangan balasan ke Israel dalam waktu dekat.
Amerika Serikat (AS) menduga serangan besar Iran itu benar-benar akan terjadi menggunakan drone dan rudal.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah Israel “akan dihukum” atas serangannya terhadap kompleks diplomatik Republik Islam di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April 2024.
Amerika Serikat (AS) tampaknya ketakutan dengan informasi intelijen yang mengatakan Iran segera menyerang Israel dalam 1-2 hari ini. “Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Brett McGurk telah mendesak para menteri luar negeri Irak, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk meminta Iran menurunkan ketegangan dengan Israel setelah serangan udara mematikan Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah pada awal April,” ungkap laporan Reuters mengutip sumber tanpa disebutkan namanya.
“McGurk meminta para diplomat senior tersebut menghubungi rekan mereka di Iran untuk menyampaikan pesan tersebut, dan mereka pun melakukannya,” papar sumber tersebut. Hal ini terjadi setelah pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Bloomberg News bahwa AS dan sekutunya yakin “serangan rudal atau drone besar-besaran oleh Iran atau proksinya terhadap Israel akan segera terjadi.
Jika serangan balas dendam iru terjadi, maka akan menandai perluasan konflik yang telah berlangsung selama enam bulan secara signifikan. Sumber itu mengatakan potensi serangan, kemungkinan menggunakan rudal presisi tinggi, mungkin terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Salah seorang dari narasumber Bloomberg menyebut bahwa persoalannya kini adalah “kapan”, bukan lagi “apakah” Iran akan menyerang Israel.
Iran mengancam akan menyerang Israel sebagai pembalasan atas serangan terhadap kompleks diplomatik di ibu kota Suriah, Damaskus pekan lalu yang menewaskan pejabat senior militer Iran.
Sekutu Israel di Barat telah diberitahu bahwa fasilitas pemerintah dan militer Israel mungkin menjadi sasaran, namun fasilitas sipil diperkirakan tidak akan menjadi sasaran.
Intelijen AS dan Barat mengindikasikan serangan dari Iran dan proksinya belum tentu datang dari wilayah utara Israel, tempat sekutu Teheran, Hizbullah, berada di Lebanon.
Para pejabat Israel setuju dengan pandangan sekutu tersebut. Mereka juga secara terbuka mengancam Iran bahwa jika mereka menyerang tanah Israel, Israel juga akan menyerang tanah Iran.(*)