MOJOKERTO, Abdirakyat.com – Proyek program percepatan peningkatan tataguna irigasi (P3TGAI) di Desa Panggih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang baru selesai lima bulan dibangun, kini sudah banyak mengalami kerusakan, pecah pecah, retak retak dan ambrol dan bangunan yang menyerap anggaran Rp 195 juta, itu diduga dikerjakan asal jadi saja.

Proyek (P3TGAI) merupakan salah satu program kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jendral (DITJEN) sumber daya air (SDA) di peruntukkan demi menjaga stabilitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.

Salah satu warga setempat, SMD yang lokasi sawahnya tidak jauh dari proyek tersebut, menyebutkan, sangat disayangkan sekali proyek bangunan irigasi itu padahal baru selesai dibangun sekitar lima bulan lalu, bangunan sudah banyak mengalami kerusakan, retak retak dan ambrol, terlihat sekali proyek tersebut menyimpang dari rancangan anggaran belanja (RAB) dan speck yang ada, tutur warga stempat dengan nada sewot?. 

“Saya juga tidak iklas kalo uwang hasil pajak yang mereka bayarkan kepemerintah,di gunakan untuk membangun proyek yang asal asalan seperti di desa Panggih ini. Proyek itu dana Pemerintah ujung ujungnya uwang dari rakyat,bukan duwit pribadi Kades, saya berharap agar kasus tersebut di tindak lanjuti oleh dinas terkait,”tegas warga setempat dengan nada jengkel.

Terpisah, Kepala Desa Panggih, Kuswoyo saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya pada Sabtu (19/11/22) mengatakan, proyek sudah dikerjakan secara swakola oleh masyarakat sendiri, serta sudah disahkan oleh balai brantas, dan sudah selesai sekitar lima bulan yang lalu.

Perlu diketahui, perencanaan infrastruktur yang dibiayai dari APBN dan APBNP juga APBD, dalam hitungan bulan atau hanya seumur jagung sudah rusak, itu layak untuk diperiksa baik kejaksaan maupun Kepolisian. (red)