NGANJUK, Abdirakyat.com – Petani tomat di Kabupaten Nganjuk, pada panen raya bulan ini dibuat pusing tujuh keliling. Itu disebabkan harga tomat anjlok. Perkilogram tomat jenis lokal terjual dipasar besar Sukomoro hanya laku Rp. 1.000,- .
Itu berlangsung sudah dua hari terakhir ini atau sejak minggu (31/10/2021).Sebelumnya harga tomat dipertengahan bulan oktober bisa mencapai Rp 1.700,- / kg.
“Mulai akhir bulan oktober menurun drastis menjadi setibu rupiah,”terang Imam Bukhori, petani tomat asal Desa Sugihwaras,Prambon.
Dengan rendahnya harga tomat tersebut, keuntungan yang didapat petani tentunya sangat minim. Karena tidak seimbang dengan biaya rutin yang dikeluarkan selain untuk biaya perawatan juga biaya upah petik tomat yang tergolong besar.
“Kalau harga terus merosot sampai lima ratus rupiah, maka petani benar benar bangkrut,”ujar Imam Bukhori lagi.
Ditempat terpisah, hal senada juga diakui juga oleh Ali Mustofa, petani tomat asal Desa Ngronggot, Kecamatan Ngronggot, merosotnya harga tomat karena banjir barang. Harga ditingkat tengkulak dan pasar besar belum stabil. Dalam hitungan hari, harga tomat berubah ubah.
“Sejak akhir bulan oktober harga bertahan seribu rupiah perkilogram,”ujar Ali Mustofa
Perani dapat merasakan untung katanya juga kalau harga terendah Rp. 1.500.-/kg, meskipun harga itu bisa dibilang diambang batas aman, tapi bisa lumayan tidak sampai merugi.
“Kalau harga dibawah seribu maka petani kalah,”jelas Ali Mustofa. (adi )
Views: 39



















