Disebut Palsukan Tanda Tangan, Oknum BRI Unit Perak Jombang Diduga Intimidasi Warga

Selasa, 4 Juni 2024 18:25 WIB
Reporter : Redaksi

 

JOMBANG, Abdirakyat.com – Isu pemalsuan tanda tangan dan jaminan fiktif untuk realisasi pinjaman senilai Rp50 juta di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Perak, Kabupaten Jombang terus berlanjut.

Bahkan, beredar kabar jika oknum BRI Unit Perak tersebut melakukan intimidasi kepada korban dengan melibatkan sejumlah pihak.

Tak hanya itu saja, diduga mereka juga bahkan melakukan cara menakut-nakuti korban, sekaligus menutupi tabiatnya itu.

Sebut saja Tera, salah satu korban yang mengalami hal serupa mengaku, bahwa peristiwa itu bermula dari kedatangan pimpinan BRI Unit Perak di kediamannya.

“Beberapa kali Kepala BRI Unit Perak yang sekarang, dengan didampingi salah satu mantri BRI datang ke rumah saya untuk minta perdamaian,”kata Tera, Senin (3/6/2024).

Tera menjelaskan, dari ajakan perdamaian itu, tak pernah digubrisnya. Bahkan, pihaknya juga tidak pernah mau tanda tangan.

“Tak berselang lama dari penolakan itu, datanglah seseorang yang diduga orang suruhan BRI Unit Perak dengan inisial A,”jelasnya.

Tera mengungkapkan, bahwa dia mendapat telfon dari pengacara BRI untuk menyampaikan agar mau menandatangani.

“Kalau tidak mau menandatangani, pengacara BRI akan memperkarakan dan bisa dipenjarakan,”cerita Tera menirukan ucapan A.

Di saat itu pula, lanjut Tera, A menelepon seseorang yang mengaku dari BRI, kemudian ponsel yang digunakan A untuk menelepon langsung diberikan kepadanya.

“Dari (telepon) itu, saya mendapat bahasa yang menurut saya merupakan tekanan. Dengan terpaksa, akhirnya saya mendatangani perdamaian tersebut,”beber warga Desa Temuwulan tersebut.

Tera pun mengaku, jika dirinya ketakutan dengan tekanan bahasa yang disampaikan oleh pengacara tersebut.

“Lek masalah iki gak selesai, aku akan turun. Karena kamu sudah bekerjasama dengan N (inisial pihak ketiga yang diduga terlibat dalam pemalsuan tandatangan dan pinjaman fiktif), untuk membohongi Bank BRI,”ucap Tera menirukan bahasa pengacara tersebut.

Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh Tera, salah satu tetangganya pun turut berkomentar. Bahkan, dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang dialami Tera saat ini.

“Semestinya hal yang sangat merugikan orang lain harus diproses hukum. Korban tidak hanya mengalami kerugian materil saja, namun juga imateri. Terlebih, Setiap bulan dia harus mengangsurm bahkan, nama baik Tera di desanya juga ikut tercoreng,”tutur tetangga Tera, sebut saja Keri.

Mengetahui hal itu, Keri pun curiga jika ada persekongkolan jahat yang dilakukan oleh N dan beberapa oknum BRI Unit Perak.

“Kecurigaan saya cukup menguat, karena banyak pihak yang mencoba datang kerumah Tera untuk meminta damai. Apalagi ada sejumlah oknum BRI yang masih aktif berusaha menutupinya,”ungkapnya.

“Kudune masalah iki dilaporno nang polisi (haruse masalah ini dilaporkan ke polisi), biar ada efek jera, la wong korban tidak menikmati hasil kejahatan tersebut. Bahkan tanda tangan pengajuan sampai realisasi sejumlah Rp50 juta tidak pernah sama sekali, kok dituduh bersekongkol dengan N, itu jelas akal – akalane oknum BRI untuk mencari kambing hitam wae mas, imbuh keri dengan nada geram,”imbuhnya.

Lain halnya dengan Tera, si A yang mengaku sebagai suruhan BRI Unit Perak menyatakan, bahwa dirinya hanya membantu sebagai penengah.

“Saya hanya membantu sebagai penengah agar permasalahan tidak berlarut-larut. Kalau terkait saya telpon orang BRI saat di rumah Tera, HP saya load speaker. Jadi siapapun yang ada dirumah Tera, mendengarkan semua dan itu telpon dengan tim BRI, bukan pengacara BRI,”ungkap A.

Menurutnya, dari permasalahan tersebut, pihaknya baru mengetahui jika jaminan yang diajukan ke BRI adalah petok D palsu.

“Saya baru tahu kalau ternyata jaminan yang di ajukan ke BRI (petok D) adalah palsu. Awalnya saya curiga dari tanda tangan yang ada di petok D, setelah saya kroscek ke pemilik asli, petok D tersebut ternyata yang asli masih ada dirumah dan nggak pernah diagunkan ke bank,”pungkasnya. (red) 

Berita Terkait

bannera
iklan-besar-fix

Berita Terpopuler

Berita Teknologi

Berita Politik

bannera

Berita Ekonomi