Kesaksian Ngeri Kebakaran Maut di Matraman dari Pekikan hingga Ledakan

Jumat, 26 Maret 2021 00:56 WIB
Reporter : Redaksi
Foto: Kontrakan di Matraman yang terbakar (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Jakarta – 10 Nyawa melayang dalam kebakaran maut di Matraman, Jakarta Timur. Api melahap habis sebuah kontrakan yang berada di ujung gang buntu, Jalan Pisangan III.

“Yang terbakar rumah kontrakan lima pintu,” ujar Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).

Pascakejadian, nampak atap kontrakan sudah tidak ada dan pecahan beling berserakan. Tiga sepeda motor yang berada di depan kontrakan hangus.

Pantauan detikcom di lokasi kejadian, lebar jalan depan kontrakan tersebut sekitar 1,5 meter. Jarak antara kontrakan ke Jalan Pisangan III, Matraman sekitar 500 meter.

“Sekitar setengah 4 (pagi) itu ada suara ledakan. Ada suara orang teriak minta tolong. Kurang tahu juga siapa yang teriak minta tolong. Kalau kata tetangga, itu anak korban meninggal yang teriak sempat ke luar. Tapi nggak tahu orangnya, tapi sempat kedengeran teriak-teriak. Semua langsung pada keluar sekitar jam 4-an,” ujar saksi mata, Adelia kepada wartawan.

Adelia menuturkan warga yang tinggal dekat titik api langsung mengevakuasi diri saat api mulai membesar. Pukul 08.00 WIB tadi, warga yang sempat keluar dari rumah baru diizinkan kembali.

Menurutnya, rumah lain selamat dari kobaran api lantaran terhalang tembok rumah milik Ketua RW setempat yang tinggi. “Tidak menyambar ke rumah yang lain karena terhalang rumah Pak RW yang temboknya tinggi. Kalau nggak terhalang, mungkin (api) sudah nyambar,” sambung dia.

Senada dengan Adelia, warga bernama Salijan (52) mengaku juga mendengar suara ledakan sebelum kebakaran terjadi. Dia menduga ledakan itu berasal dari motor yang apinya menyambar ke rumah kontrakan.

“Ada ledakan, mungkin nyambar dari motor, langsung kebakar. Motor itu katanya nyala, mungkin ada api. Mungkin dia nyalain rokok kena bensinnya, langsung kebakar. Kena sekering listrik juga. Korban waktu itu sudah tidur, tapi karena ada api nyala, bingung, nggak bisa keluar, minta tolong, minta tolong. (Kita) nggak sempat nolongin. Kita juga nggak bisa nolongin karena apinya gede,” kata Salijan.

“Mungkin karena buang puntung rokok, sembarangan, nggak benar, asal-asalan. Jadi bukan dari kompor gas atau dari listrik, tapi dari motor,” sambungnya.

Warga yang menjadi korban selamat dalam peristiwa kebakaran ini, Dalismar menceritakan detik-detik api melahap kontrakan tersebut. Saat kejadian, dia langsung membangunkan anaknya yang tengah terlelap.

“Kan saya tadi pagi-pagi belum salat Subuh, sembahyang juga belum, ngaji Al-Qur’an, terus bunyi ‘tek, tek, tek’ tiga kali kedengeran saya gitu. Terus orang minta tolong, minta tolong, saya buka pintu, saya buka pintu. Saya buka pintu, api itu sudah gede banget, deh,” kata Dalismar.

“Saya bangunin anak saya, ‘Yuk bangun, yuk bangun, Dik, api gede noh, kebakaran’. Gitu. Lari kita ke luar,” sambung Dalismar.

Ia menyaksikan kobaran api dari depan rumahnya. Kobaran api sudah besar dan dia hanya bisa pasrah memandangi kontrakan petak yang terletak di Matraman itu.

Ngeliatnya dari sini saja. Orang api udah gede banget,” ujarnya.

 

Sumber : https://www.detik.com/

Berita Terkait

bannera
iklan-besar-fix

Berita Terpopuler

Berita Teknologi

Berita Politik

bannera

Berita Ekonomi