Bupati Jombang ikuti Rakornas TPID 2021 melalui Zoom Meeting

Kamis, 26 Agustus 2021 01:16 WIB
Reporter : Redaksi

 

JOMBANG, Abdirakyat.com – Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab mengikuti Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2021 yang resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo dari Istana Negara, pada Rabu, (25/8/2021).

Bupati Mundjidah Wahab, bersama Sekdakab Jombang, Dr. H. Akh Ilham Hero Kuncoro Asisten II, serta kepala OPD terkait mengikuti Rakornas melalui Zoom Meeting dari ruang Jombang Command Center, Kantor Pemkab Jombang.

Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur, karena di tengah ketidakpastian saat ini perekonomian Indonesia membaik dengan inflasi tak terkendali.

“Kita wajib bersyukur, meskipun kita menghadapi ketidakpastian perekonomian negara kita semakin membaik. Tetapi tetap kita harus menjaga kewaspadaan,”tutur Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan, pada kuartal II-2021 perekonomian Indonesia mampu tumbuh 7,07% (year-on-year) dengan tingkat inflasi nasional yang terkendali di angka 1,52% (year-on-year).

Presiden Jokowi menambahkan, bahwa angka inflasi tersebut jauh di bawah target inflasi 2021, yaitu sebesar 3%.

Tetapi kita juga tahu bahwa inflasi yang rendah juga tidak bisa menjadi hal yang menggembirakan, karena bisa saja turunnya daya beli masyarakat akibat aktivitas dan mobilitas,”tambah Presiden Jokowi

Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga jajaran pemerintahan terkait untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam mengatur antara upaya penganganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Kuartal III-2021 ini.

“Tetap harus waspada, tetap harus hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas. Penyebaran Covid-19 harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus bisa kita lindungi,”tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam laporannya menambahkan, bahwa hingga Juli 2021 inflasi terjaga rendah di hampir semua daerah.

“Sejalan dengan terjaganya ekspektasi dan sasaran pada sasaran tukar, belum kuatnya permintaan serta ketersediaan pasokan, perkiraan inflasi pada tahun 2021 dan 2022 akan terjaga dalam kisaran yaitu 3% plus minus 1%,”kata Perry.

Perry Warjiyo mengingatkan, risiko kenaikan inflasi pada tahun 2022 perlu menjelaskan dengan kenaikan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia.

Pada kesempatan itu, Perry juga memberikan apresiasi kepada semua pihak di pusat yang telah bersinergi untuk mewujudkan harga sehingga mendukung pemulihan ekonomi Indonesia dan menjaga kesejahteraan rakyat.

“Terjaganya harga ini khususnya harga pangan perlu kita perhatikan momentum untuk memperkuat peran UMKM pangan dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (ry/st/adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

banner samping abdi

Berita Terpopuler

Berita Teknologi

Berita Politik

Berita Ekonomi