JOMBANG, Abdirakyat.com – Salah satu strategi pemulihan ekonomi di masa pandemi virus Corona adalah melalui penguatan dan pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki warga di desa. Ini seperti dikatakan Anggota Komisi B DPRD Jombang, Rochmad Abidin yang biasa disapa Cak Bidin saat bertemu dengan Ketua Papdesi (Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Kabupaten Jombang, Gus Fatkhur, di salah satu kafe di Jombang, Rabu (12/1/2021) malam.
Lanjut Rochmad, penguatan potensi ini tidak melulu harus dengan memberikan fasilitas permodalan kepada pelaku usaha di desa walapun ini tetap diperlukan. Namun, Pemerintah Desa (Pemdes) bisa membangun jaringan pangsa pasar melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
BUMDes bisa diperankan menjadi wadah usaha ekonomi desa yang berperan sebagai ujung tombak Usaha desa dengan memasarkan produk warga di desanya agar laris terjual. Di mana produk warga bisa ditampung BUMDes untuk dijual kepada warga desa setempat dan ke luar desa,” kata Rochmad, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sektor tersebut tidak hanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM). Menurutnya, semua potensi yang ada di desa bisa dikembangkan, semisal pertanian, perkebunan, perikanan, wisata dan lainnya, bahkan sektor seni dan budaya juga bisa dilakukan.
Kami berharap Papdesi Jombang bisa menjebatani mengkoneksikan satu desa dengan desa yang lain bahkan desa di kabupaten lain bahkan jika memungkinkan bisa mengkoneksikan dengan propinsi se indonesia, jaringan tersebut sebagai upaya membentuk pasar. Contoh teknisnya, satu desa dengan produk yang berbeda bisa saling membentuk pasar jejaring” papar Rochmad.
Sementara Fatkhur Rohman mengatakan, pertemuan ini merupakan bentuk sinergi Papdesi dengan wakil rakyat. Karena tidak mungkin, jika peran luas Papdesi tidak didukung banyak pihak, salah satunya Anggota DPRD.
“Diskusi seperti ini memang sangat kami butuhkan. Apalagi Papdesi di Jombang tidak lama dilantik,” kata Gus Fatkur, sapaan akrab Kepala Desa (Kades) Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Jombang ini.
Dikatakannya, sebelumnya Papdesi membuat grand skema yang menitik beratkan pada pengembangan potensi yang dimiliki desa-desa di Jombang. Juga perihal managemen bisnisnya. Pihaknya meyakini, sebanyak 302 desa dan 4 kelurahan se-Jombang, memiliki potensi ekonomi. Hanya saja, perlu sentuhan penguatan.
“Sejauh ini, prosentase pelaku usaha di desa yang produknya bisa menjadi sentra masih terbilang minim. Dan rata-rata berkutat pada UMKM dan IKM, seperti manik-manik, anyaman bambu, kuningan, jenang kelapa, olahan salak, durian dan lainnya. Nah, selain memompa desa lain menjadi sentra UMKM dan IKM, Papdesi juga ingin ada desa yang menjadi sentra bahan pangan,” tandasnya.
Dikatakannya, banyak hal yang mesti dilakukan agar desa-desa bisa menjadi sentra bahan pangan. Dan hal ini memerlukan dukungan semua pihak.
“Dan kami akan segera action untuk hal ini. Kami juga sudah berencana agar desa atau BUMDes memiliki menagemen bisnis yang handal, agar perekonomian lokal bisa lebih baik,” pungkasnya. (ST/AB)