JOMBANG, Abdirakyat.com – Sidang Paripurna DPRD kabupaten Jombang, yang dihadiri Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, Wakil Bupati Jombang, Sumrambah Ketua DPRD, Masud Zuremi, Kapolres AKBP Agung Setyo Nugroho, SIK, Dandim 0814, Letkol Inf Triyono, Dansatradar 222, Letkol Lek Yudi Amrizal,S,ST, MM, Perwakilan Kajari, Ketua PN dan PA , Wakil Ketua dan Anggota DPRD dan Sekda H. Akh. Jazuli mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR-RI dan DPD RI Tahun 2021 secara virtual dari ruang Paripurna Gedung DPRD kabupaten Jombang, Senin (16/8/2021).
Pidato Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR-RI, Sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI TA. 2021 dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 76 ini diantaranya menyampaikan bahwa Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita menghindari, tetapi jika hal itu terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus. Kalau tidak terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menderita, tetapi sekaligus juga menguatkan. Kita ingin pandemi ini menghadap kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan.
Pandemi itu seperti kawah dapatdradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya. Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah. Ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang kepada kita, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri juga diajarkan kepada kita. Tatkala ujian itu terasa 4 semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan pertandingan gelanggang.
perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah melalui etape-etape ujian yang berat. Alhamdulillah kita berhasil melampauinya. Kemerdekaan Republik Indonesia tidak diperoleh dari pemberian ataupun hadiah, tetapi perjuangan kita melalui perjuangan di semua medan. Perang rakyat, perang gerilya, dan diplomasi di semua lini dikerahkan, dan buahnya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Resesi dan krisis yang datang bertubi-tubi dalam perjalanan setelah Indonesia merdeka, juga berhasil kita akhirnyai. Setiap ujian memperkokoh fondasi sosial, fondasi politik, dan fondasi ekonomi bangsa Indonesia. Setiap etape memberikan pembelajaran dan sekaligus menyediakan perbaikan dalam kehidupan kita.
Pandemi Covid-19 telah memacu kita untuk berubah, mengembangkan cara baru, meninggalkan kebiasaan yang tidak relevan, dan ketidakmungkinan. Kita dipaksa untuk membangun normalitas baru dan melakukan hal-hal yang dianggap tabu selama ini. Memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalamaman, dan tidak membuat keramaian, adalah kebiasaan baru yang dianggap tabu. bekerja dari 5 rumah, belanja berani, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara berani, telah menjadi kebiasaan baru yang dulu kita lakukan dengan ragu-ragu.
Di tengah dunia yang penuh disrupsi sekarang ini, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru, merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju. Kita telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 ini, agar bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif. Adanya Pandemi Covid-19 sekarang ini, akselerasi inovasi semakin menyatu dalam kehidupan sehari-hari kita.
Usai mengikuti suara kenegaraan Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2021, Rapat Paripurna DPR RI Penyampaian RUU APBN tahun 2022, Bupati Jombang dan Forkopimda melanjutkan agenda rangkaian HUT Ke 76 Kemerdekaan RI dengan menghadiri Upacara Penyerahan Duplikat Bendera Pusaka Kepada Paskibraka Kabupaten Jombang di Pendopo Kabupaten Jombang. (ry/st/adi)