Ngobrol Penuh Inspirasi Bareng Bang Sandi Dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab

Rabu, 11 Agustus 2021 02:24 WIB
Reporter : Redaksi

 

JOMBANG, Abdirakyat.com Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)RI Sandiaga Salahuddin Uno (Bang Sandi) dan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab mengajak masyarakat untuk “ Ngopeni Sajadah ”. Kata ini kepanjangan dari Ngobrol Penuh Inspirasi Bareng Bang Sandi dan Bu Nyai Mundjidah yang momentumnya bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H.

Ngobrolnya Bang Sandi dan Bupati Jombang, Nyai Hj. Mundjidah Wahab yang diwakili oleh Sekdakab Jombang, DR. H. Akh. Jazuli, SH, MSi ditengah pandemi Covid-19 yang penuh inspirasi ini dilakukan secara virtual dari ruang Pusat Komando Jombang Kantor Pemkab Jombang, Selasa (10/8/2021) malam dengan tema Kerukunan Dalam Keberagaman Umat Beragama dan Budaya.

Bu Nyai Mundjidah yang malam itu diwakili oleh Sekdakab Jombang, H. Akh Jazuli memulai obrolannya dengan berpantun ria. Batik Ijo Setelane Abang, Candi Rimbi Nang Pulosari. Sugeng Rawuh Ten Kutho Jombang, Kutho Santri Yang Penuh Inspirasi. Ludruk Jombang Iku Ngangeni, Lakone Besut Karo Rusmini. Jombang Kuthone Para Santri, Monggo Bang Sandi Pinarak Wonten Mriki

Dalam webinar tersebut, Sekda Jazuli mengulas tentang Arah Kebijakan Kabupaten Jombang terkait Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) di Kabupaten Jombang. Acara ini juga secara live streaming di kanal YouTube Channel Jombangkabtv, zoom meeting dan langsung di radio Suara Jombang 104.1 FM, sehingga bisa diikuti, disaksikan dan didengarkan masyarakat luas diberbagai media yang dikelola oleh Dinas Kominfo Kabupaten Jombang.

Sejak menakhodai Kemenparekraf di Kabinet Indonesia Maju sejak akhir 2020 lalu, Bang Sandi berupaya keras menjadikan sektor pariwisata dalam membantu kebangkitan ekonomi masyarakat. Apa yang terjadi di masa pandemi Covid-19 ini. Bang Sandi menyebut salah satu destinasi yang memiliki potensi besar adalah wisata berbasis budaya. Pesannya, ditengah pandemi Covid-19 agar Parekraf di Kabupaten Jombang bangkit kembali, masyarakat Jombang lelah untuk terus bekerja, beradaptasi dan berkolaborasi.

Hal itu selaras dengan salah satu program prioritas yang diusung Bu Nyai Mundjidah Bupati Jombang dan Sumrambah Wakil Bupati Jombang setidaknya, masa kepemimpinannya, Bupati perempuan pertama di Kota Santri ini telah melakukan langkah dengan memberikan stimulus kepada 7.831 UMKM, Hibah Sarana Prasarana Usaha 1.028 KRTP, Fasilitasi Perizinan Usaha & Sertifikasi Produk, Peningkatan SDM melalui Pelatihan/Bimtek serta berupaya terus berupaya untuk mendorong pengembangan Desa Wisata. Tak hanya itu, pembangunan dan pengembangan wisata religi, wisata budaya juga turut tersentuh untuk mewujudkan Jombang Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing.

”Dengan ngobrol bareng bersama Bang Sandi sosok pengusaha muda sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini, Parekraf di Kabupaten Jombang diharapkan akan bangkit kembali di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, dan mendapatkan pendampingan yang terbaik,”tutur Sekdakab Jombang.

Dalam webinar malam virtual itu, selain diputarkan selayang Pandang Parekraf Kabupaten Jombang juga dipaparkan Potensi dan Komoditas Unggulan Kabupaten Jombang serta memberikan kesempatan kepada pelaku usaha Parekraf, untuk menyampaikan aspirasinya. Diantaranya seperti Desa Wisata Ngampungan, oleh Cak Rohan (Kades Ngampungan, Kecamatan Bareng). Desa Wisata Made, oleh Ning Winarsih (Kades Made, Kecamatan Kudu). KUB Hasta Karya Jombang oleh Cak Purwanto dan Assosiasi Kopi Wonosalam oleh Cak Muhammad Edi Kuncoro (dari Rubath Kopi Jombang).

Dalam aspirasinya Rohan, Kades Ngampungan, Kecamatan Bareng memaparkan sekilas Desa Wisata Ngampungan Pemerintah Desa Ngampungan yang sedang merintis menjadi Desa Wisata. Dengan mengoptimalkan sumber daya masyarakat, dia berharap dapat menciptakan kemandirian dan peningkatan perekonomian masyarakat desa. Salah satu upayanya adalah mengembangkan Wisata Pandansili, sebuah destinasi wisata kolam renang peninggalan Belanda, yang menggunakan sumber udara alami yang terus mengalir.

Kondisi usaha wisata Pandansili banyak digemari pengunjung karena HTM nya terjangkau. Namun kendala yang dihadapi adalah Jembatan Darurat masuk ke lokasi wisata. Dia berharap ada bantuan untuk Jembatan Permanen. Dengan luas lahan terbatas sekitar 4000 meter persegi, Rohan berharap adanya bantuan hibah untuk lahan di sekitar wisata Pandansili.

Rohan juga memberikan masukan pada Kemenparekraf untuk memfasilitasi ekosistem pelaku usaha wisata khususnya di Kecamatan Bareng, Kecamatan Wonosalam, umumnya di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Pemberian Bantuan Pemasaran Wisata dan Produk IKM penunjangnya.

Sedangkan untuk Desa Wisata Sendang Made disampaikan oleh Ning Winarsih (Kepala Desa Made, Kecamatan Kudu), bahwa Pemerintah Desa Made sedang merintis menjadi Desa wisata budaya. Dengan mengoptimalkan sumber daya masyarakat, Ning Winarsih berharap bisa menciptakan kemandirian dan peningkatan perekonomian masyarakat desa. Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan situs sejarah Sendang Made yang merupakan peninggalan Prabu Airlangga. Sendang made sebagai Destinasi Wisata Sejarah dan Budaya yang memilliki banyak sejarah di masa Prabu Airlangga dan juga terdapat beberapa artefak jaman dahulu peninggalan Prabu Airlangga yang ditemukan di Sendang made.

Di Sendang Made juga terdapat ritual “Berendam” yang dilakukan, ritual ini bertujuan untuk meditasi. Namun kendala yang dihadapi Wisata Made terletak di wilayah perhutani, balai besar cagar budaya, dan pemerintah Desa dan Sumber Daya Manusia yang kurang. Dia berharap Kemenparekraf mengembangkan pengembangan terkait wisata budaya khususnya wisata sejarah di Kabupaten Jombang. Memberikan peningkatan sumber daya manusia di bidang pelatihan khususnya Desa Wisata yang ada di Jombang.

Cak Adi Purwanto, dari KUB Hasta Karya Jombang, menjelaskan bahwa KUB Hasta Karya Jombang yang bergerak di bidang logam kuningan berupa kerajinan segala jenis Arca, Binatang dll pemasaran tidak langsung melalui Bali 70%, yang langsung ke Eropa 30%. Namun kondisi pandemi Covid-19 produksi berhenti selama 1 tahun lebih. 

Kendala yang dihadapi saat ini bahan baku naik 40% dan carinya sulit. Modalnya habis untuk biaya hidup selama pandemi. Jika kirim ke luar negeri masih ribet, dan biaya ongkos kirimnya mahal. Cak Adi Purwanto memberikan masukan pada Kemenkraft untuk memfasilitasi pemasaran produk Hasta Karya serta pruduk unggulan Jombang lainnya ke luar negeri. Dia berharap ada pameran ekonomi kreatif yang dihadiri oleh pembeli baik dari dalam dan luar negeri karena sangat besar bagi IKM Jombang

Assosiasi Kopi Wonosalam Cak Muhamad Edi Kuncoro dari Rubath Kopi Jombang yang sekaligus mewakili Asosiasi Kopi Wonosalam, Koperasi Kopi dan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Excelsa Jombang, menyampaikan kondisi terkini kopi Wonosalam Jombang sudah mulai dikenal dimasyarakat luas. Ini berkat kerja sama yang luar biasa dari petani kopi, pemerintah daerah dan penggiat kopi atau Wonosalam Coffee Lover. Namun seiring dengan pertumbuhannya Kopi Wonosalam, beberapa bulan ini mengalami pukulan telak akibat dampak PPKM Darurat, yang menyebabkan beberapa kedai banyak yang tutup karena biaya operasional lebih tinggi dibandingkan pendapatan. Otomatis ini berdampak kepada petani muda yang customernya lebih banyak kekedai dan cafe karena penyerapannya berkurang. sudah melakukan upaya penjualan sistem online, bahkan melakukan pengiriman ke Jerman dan Brunai Darussalam namun hasilnya juga belum signifikan. Calon pembeli dari Turki setelah melakukan zoom meeting dan merasakan kopi Wonosalam ingin meninjau langsung kerumah produksi dan melakukan pembicaraan lebih lanjut, namun karena PPKM Darurat dibatalkan. Untuk itu dirinya berharap Kemenparekraf melakukan pendampingan dan memberikan daya dukung kolaborasi dengan pelaku pariwisata.

Dari semua pertanyaan dari masalah yang diajukan oleh para pelaku usaha siap difolow up oleh Kemenparekraf. Satu pihak para deputi dari Bang Sandiaga Uno yang membidangi membantu memberikan jawaban solusi. Seperti Vincensius Jemadu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur siap melakukan pendampingan pengelolaannya. Siap meningkatkan kreativitas dan kualitas dari hasil ekonomi kreatif di Jombang. Disebutkan juga bahwa potensi ekonomi kreatif akan menjadi bermakna jika mampu memberikan rasa aman dan nyaman. Saat ini percepatan Program Vaksinasi Covid19 sangat penting untuk segera dilakukan.

Banyak informasi terkini yang dibagikan kepada para pelaku usaha parekraf yang bisa segera ditangkap. Dibidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Yuke Sri Rahayu, meminta para pelaku usaha untuk dapat mengikuti informasi di website www. Kemenparekraf.go.id dan medsosnya Bang Menteri.

Dalam acara Webinar ini hadir juga Cak Iim Rusyamsi (Ketua Umum OK OCE Indonesia) yang mengenalkan bagaimana Gerakan OK OC dengan 7 TOP Tahapan OkeOce Prima. Yaitu mulai dari Pendaftaran, Pelatihan, Pendampingan, Perijinan, Pemasaran, Pelaporan Keuangan Permodalan. Tampak hadir juga secara offline Ketua Umum OK OCE INA Makmur Jawa Timur Cak Joko Dwitanto, Inisiator Webinar Ngopi, beserta para Kepala OPD Lingkup Pemkab Jombang, Camat, Pelaku Usaha juga masyarakat luas yang bergabung dalam zoom meeting maupun join youtube dan mendengarkan Radio Suara Jombang di 104,1 FM. (ry/st/adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

banner samping abdi

Berita Terpopuler

Berita Teknologi

Berita Politik

Berita Ekonomi