NGANJUK, Abdirakyat.com – Mewabahnya penyakit mulut dan kuku pada sapi dan kambing yang terjadi belum lama ini membuat sebagian besar petani di Kabupaten Nganjuk menjadi was was.
Pasalnya, dengan serangan virus PMK tersebut bisa beresiko kematian. Seperti yang dialami para petani sapi dan kambing di Desa Kalianyar Kecamatan Ngronggot. Dari data yang berhasil dihimpun, tercatat ada 5 ekor sapi dan 1 ekor kambing tidak bisa diselamatkan alias mati.
Dengan musibah tersebut kerugian petani terhitung dari jumlah hewan yang mati ditafsir mencapai puluhan juta rupiah.
“Satu petani ada yang kehilangan dua ekor sapi sekaligus.Bisa dibayangkan kerugian petani jelas tifak sedikit,”terang Joko Murtejo, Kepala Desa Kalianyar saat ditemui wartawan.
Selain 5 ekor sapi dan 1 ekor kambing yang mati masih dituturkan Joko Murtejo dari data sementara tercatat ada 151 ekor sapi dan 20 ekor kambing sampai saat ini masih dalam kondisi sakit.
” Untuk menekan angka kematian pihak desa melakukan upaya preventif dengan cara melakukan gerakan penyemprotan desinfektan ke seluruh kandang sapi dan kambing milik warga,”tutur Joko Murtejo juga.
Selain itu lebih lanjut dikatakan dia, untuk membantu proses penyembuhan sapi dan kambing yang masih sakit para petani disarankan untuk membuat ramuan tradisional berbahan dasar empon empon.
Dengan cara ini masih menurut dia bisa membantu meringankan biaya perawatan. Dalam kondisi saat ini menurutnya biaya pengobatan yang sudah dikeluarkan petani tidak sedikit. Sekali suntik biayanya antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu rupiah.
“Dan itu dilakukan petani tidak sekali saja . Demi keselamatan hewan ternaknya bisa sampai lima kali penyuntikkan,”paparnya.
Dengan situasi seperti ini Kades Kalianyar berharap ada perhatian dari daerah untuk bisa membantu suplay vaksin. Karena menurutnya musibah yang ada di desanya sudah tergolong kejadian luar biasa.
“Ini secepatnya mendapat perhatian lebih, sebelum penyebaran PKM semakin meluas,”pungkasnya. ( adi )