NGANJUK, Abdirakyat.com – Agenda pembagian Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) Dana Desa di Kabupaten Nganjuk beragam opini muncul di permukaan. Bukan opini minor tapi sebaliknya. Yaitu ada nuansa kemanusiaan antar warga miskin. Artinya bantuan sosial yang sepenuhnya diterima oleh kelompok Keluarga Penerima Manfaat ( KPM ) sebesar Rp 900 ribu / tiga bulan menjadi pundi amal untuk sesama warga miskin ( tetangga,red) yang belum pernah mendapat bantuan sosial dari pemerintah.
Besaran pundi amal tersebut bervariasi. Yang pasti sifatnya sukarela tidak ditentukan besarannya.
“Uang bantuan yang sudah saya terima sebagian saya sumbangkan untuk tetangga miskin yang belum masuk daftar KPM,”terang Sri Wahyuni warga RT 07 RW 08 Desa Kampungbaru Kecamatan Tanjunganom saat setelah menerima BLT DD belum lama ini.
Inisiatif tersebut masih kata Sri Wahyuni tidak ada perintah dari manapun, tapi atas kesadaranya sendiri.
“Saya menyisihkan uang bantuan itu untuk dua warga miskin biar sama sama bisa menikmati uang bantuan dari pemerintah,”tambahnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dusun Takat Desa Kampungbaru , Harno bahwa rencana pemerataan itu jauh hari sudah dibicarakan antar KPM lewat pertemuan musyawarah dusun.
“Untuk dicatat bahwa itu atas usulan dari para KPM disampaikan dalam musyawarah desa khusus,” terangnya.
Untuk diluruskan, bahwa kabar tentang pemotongan uang bansos yang dituduhkan kepada desa sangat tidak benar. Desa hanya sebatas fasilitator, yang bertugas mendata calon KPM dan memverikasi menjadi KPM.
“Desa tidak mengintervensi sedikitpun kepada para KPM. Kebenarannya bisa diklarifikasi kepada penerima bantuan BLT -DD ,”tandasnya.
Ditegaskan pula oleh Kepala Desa Kampungbaru, Susilo Dwi Prasetiyo bahwa pencairan BLT – DD sudah sesuai tahapan. Mulai pendataan calon KPM sampai penetapan KPM sudah menjadi keputusan bersama dalam musyawarah desa.
“Kalau ada opini yang berkembang itu hanya miskomunikasi saja. Tapi alhamdulillah sudah bisa kita luruskan dengan fakta yang sebenarnya,” ujar Kades di hadapan para awak media. (adi)
