NGANJUK, Abdirakyat.com – Beragam aksi protes mulai bermunculan ditengah masyarakat pasca ujian pengisian perangkat desa yang digelar di 117 desa pada kamis,  ( 6/5/2021 ) silam.

Kepala Desa dan panitia tampaknya jadi sasaran protes. Karena mereka dipandang pegang peranan penting urusan siapa dan bagaimana agar calon bisa lolos ujian sesuai pesanan.

Salah satu trik dan intrik yang ditudingkan kades dan panitia diantaranya bisa membocorkan kunci jawaban kepada peserta yang notabenya mampu membayar kursi jabatan yang dipilih.

Nah….tudingan miring itu ternyata bukan isu doang. Itu muncul dari pengakuan kelompok peserta ujian di Desa Ngronggot Kecamatan Ngronggot . Kepada wartawan membeberkan modus operandi panitia seperti dikatakan Ani ( peserta formasi sekdes ) mengaku bahwa ada dugaan kunci jawaban dibocorkan melalui lembar soal dengan ditandai kode rahasia.

“Lembar soal yang sudah ada kunci jawabanya itu diberikan kepada peserta yang sudah ada deal dengan panitia. Saya dan teman teman satu ruang sempat protes kepada panitia untuk melihat lembar soal yang dicurigai ada kunci jawabanya. Tapi ditolak sama panitia,”ujar Ani.

Dari kecurigaan itu akhirnya benar benar terbukti. Dari lima mata pelajaran ( mapel) yang diujikan mampu digarap sempurna oleh empat peserta yang semuanya keluarga pamong. “Nilainya sangat tidak rasional,”kata Ani juga.

Untuk melampiaskan kekecewaan dan mosi tidak percaya lebih lanjut dikatakan Ani, semua peserta yang tidak lolos ujian kompak tidak bersedia menandatangani berita acara. 

“Berita acara hanya ditandatangani empat peserta yang lolos ujian,”imbuhnya.

Data yang berhasil dihimpun, empat peserta yang menandatangani berita acara diantaranya Lihung Prima.S ( lolos ujian sekdes dengan hasil nilai 362. Dewi Masrikah ( lolos ujian Kasun Ngronggot Wetan ) dengan hasil nilai 397, Ingrit Zarniasari ( lolos ujian Kasun Tempel ) dengan nilai 382 dan satu lagi Fathony Adi Nugroho ( lolos ujian Kaur umum ) dengan hasil nilai 370. (adi/yt/st)