Kelaparan di Gaza bukan sekadar bencana kemanusiaan, ini Pembunuhan sistematis, 66.000 Anak Gaza Alami Gizi Buruk, 1,1 Juta Warga Kelaparan Tiap Hari

Selasa, 3 Juni 2025 18:11 WIB
Reporter : Redaksi
Anak di Gaza mengalami gizi buruk akibat blokade Israel

Internasional (Abdirakyat.com)-Kelaparan di Gaza bukan sekadar bencana kemanusiaan—ini adalah hasil dari pengepungan sistematis dan kebijakan kolektif yang kejam.

Fakta-fakta di lapangan menunjukkan bahwa

  • Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa lebih dari 66.000 anak di Jalur Gaza saat ini mengalami kelaparan massal dan gizi buruk akut akibat blokade berkepanjangan yang diberlakukan oleh Israel. UNRWA menyebut kondisi Gaza semakin mencekam dengan ratusan ribu warga hanya bisa makan satu kali dalam dua hingga tiga hari. Juru bicara UNRWA, Adnan Abu Hasna pada awal bulan Mei 2025 kepada Al-Jazeera.
  • Israel sendiri telah melakukan blokade terhadap seluruh jalur bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke wilayah Gaza, sejak 2 Maret 2025. Bantuan meliputi makanan, obat-obatan dan sebagainya yang dibawa dalam sejumlah besar truk menumpuk di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza. Segudang imbas dirasakan oleh 2,4 juta warga sipil. Salah satunya berdampak pada 177 dapur hangat yang dilaporkan telah kehabisan stok makanan.
  • Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina Francesca Albanese mempertanyakan bagaimana dunia bisa tetap diam atau acuh tak acuh terhadap situasi dan kelaparan di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina
  • Menurut laporan terbaru IPC yang bermitra dengan PBB mengenai tingkat kelaparan, sebanyak 96 persen populasi atau sekitar 2,15 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut pada tingkat “krisis” atau lebih tinggi.
  • Pernyataan Albanese Menurutnya, setiap warga Palestina di Gaza kini menghadapi kelaparan karena kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh Israel. Hal itu tercermin dari kematian lebih banyak anak-anak Palestina baru-baru ini.
  • Integrated Food Security Phase Classification atau IPC–sebuah sistem klasifikasi ketidakamanan pangan dan malnutrisi, mengeluarkan status “Darurat” untuk menggambarkan situasi kelaparan di Gaza. Status tersebut menduduki skala nomor dua paling parah, dari lima fase. Tiga perempat warga Palestina mengalami kelaparan. IPC merangkum beberapa provinsi yang mengalami tingkat kelaparan sangat parah di beberapa provinsi. Dari lima fase yakni, (1) Tidak ada, (2) Stres, (3) Krisis, (4) Darurat, dan (5) Bencana atau; antara lain:
  • Sebanyak 30% wilayah Gaza Utara menghadapi tingkat kerawanan pangan sangat parah atau bencana, 60% menghadapi tingkat darurat, sementara 10% menghadapi tingkat krisis.
  • Sebanyak 25% wilayah Rafah menghadapi tingkat kerawanan pangan yang sangat parah, 60% menghadapi tingkat darurat, dan 15% menghadapi tingkat krisis.
  • Dalam laporan IPC, angka ini empat kali lebih banyak dari wilayah manapun yang mengalami kelaparan di dunia.

Baca juga : Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan Terhadap Israel membunuh lebih banyak orang di dekat lokasi bantuan di Gaza

Ini bukan krisis biasa. Ini adalah pembantaian diam-diam melalui kelaparan, yang dibiarkan terjadi di hadapan dunia. Ketika makanan menjadi senjata dan anak-anak dijadikan korban politik, maka ini bukan hanya soal Gaza ini soal kemanusiaan yang telah diinjak-injak.

“Seluruh dunia seharusnya menghentikan kampanye genosida kelaparan yang dilakukan Israel untuk mencegah kematian ini,” 

6 thoughts on “Kelaparan di Gaza bukan sekadar bencana kemanusiaan, ini Pembunuhan sistematis, 66.000 Anak Gaza Alami Gizi Buruk, 1,1 Juta Warga Kelaparan Tiap Hari

  1. Doa kami untuk Rakyat Palestina
    Smogga Allah menolong dan memenangkan perang dan penjajahan atas lanatullah israel

Tinggalkan Balasan ke Zainudin Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

banner samping abdi
banner samping abdi2

Berita Terpopuler

Berita Teknologi

Berita Politik

Berita Ekonomi